Avavav label yang berasal dari Florence melakukan runway debut di Milan Fashion Week. Avavav membawa konsep runway yang cukup dramatis. Pada dasarnya pertunjukan runway dilakukan oleh model yang berjalan dengan tegas lalu pose dan kembali, model sangat diwanti-wanti untuk tidak terjatuh pada saat berjalan di runway. Namun kali ini berbeda, para model Avavav sengaja menjatuhkan diri ditengah runway.
Desainer dan Direktur kreatif Avavav Beate Karlsson sengaja mengonsep runway yang out of the box itu. Dikutip dari akun instagramnya @Beate.karlsson, pertunjukan runway kali ini terfokus pada konsep “terlihat kaya”
“Seperti banyak orang lain, saya mendambakan uang selama setahun terakhir, ke mana pun saya berpaling, itu adalah bagian dari diskusi. Akibatnya, saya ingin terlihat kaya, merasa kaya dan saya ingin membawanya ke tingkat yang keterlaluan” kata Karlsson
Beate Karlsson membawa pesan orang-orang ingin terlihat kaya dengan gaya mereka yang wah, dan mereka hanya memamerkan kekayaan palsu.
“Kedengarannya konyol, saya menikmati kekayaan palsu saya dalam iklim yang sulit ini” Lanjut Karlsson.
Karlsson juga mengatakan semua kekayaan palsu ini beresiko jatuh atau cepat terjatuh.
“Saya ingin membuat parodi peragaan busana dengan tema menyedihkan dari koleksi ini, dan kedangkalan fesyen yang ekstrem, di saat begitu banyak kekayaan palsu tetapi berisiko jatuh” – Beate Karlsson
Dilansir dari Hypebeast.com Beate Karlsson mengatakan sebuah ironi yang terjadi saat ini kekayaan menjadi sebuah power dan kekuasaan. Beate Karlsson membawa runway Avavav SS23 dengan totalitas, memainkan kombinasi antara fashion dan “citra kaya” seperti lambang dollar, gaun yang dimainkan dengan logo Louis Vuitton bajakan, topi baseball dengan logo dollar dan frasa “Filthy Rich”. Serta tidak kalah mencolok tiga potongan kalung Rolex seharga $300.000 USD melengkapi konsep “Citra kaya”
Jaket berukuran besar, rok dan atasan jacquard pastel dalam bentuk bulat, celana denim bertali, oversized hoodie dan mantel wol pink semuanya dikombinasikan dengan sepatu kaki “monster” dan sepatu bot raksasa khas Karlson dan Avavav.
“Saya pikir itu menyenangkan dan lucu untuk membuat pernyataan konyol yang berteriak AKU KAYA!” Ungkap Karlsson dikutip dari Hypebeats.com.
Mengapa model harus terjatuh?
Dilansir dari wawancara Vogue terhadap Karlsson, Karlsson dan Avavav ingin mengolok-olok acara runway itu sendiri. mengingat model terjatuh akan merusak suasana pada runway. Ketika model terjatuh maka mereka akan “kehilangan muka” ditengah-tengah para audiens. Konsep ini juga diartikan dalam kehidupan saat ini.
“Sangat mudah di generasi ini untuk memalsukan dan menyaring bagian dari kehidupan kita di media sosial, tetapi semua ini bisa hilang dengan mudah, jatuh menunjukkan ini. Kejatuhan membuat Anda kehilangan muka ketika Anda menyentuh lantai, kenyataan menangkap Anda di sana. Lagi pula, siapa yang tidak pernah mengalami kejatuhan dari kasih karunia?” Ujar Beate Karlsson kepada Vogue.
Beate Karlsson dan Avavav
Dilansir dari Vogue, Beate Karlsson berasal dari Stockholm, Swedia. Karlsson pindah ke New York ketika berumur 19 tahun untuk melanjutkan pendidikan di Parsons School of Design. Pada tahun 2020 dia didekati oleh Avavav untuk mengerjakan sebuah proyek uji coba.
Selama ini Karlsson telah berkerja untuk Coach dan Pyer Moss. Karlsson berambisi untuk mendirikan brandnya sendiri. Karlsson ingin menyampaikan visi kreatifnya kepada Avavav, akhirnya kolaborasi Karlsson dan Avavav menjadi kemitraan.
Dalam waktu 2 tahun ini Karlsson masih mencari arah untuk brandnya. Karlsson membawa desainya dengan penuh petualangan, selama ini desain Karlsson dikenal sangat memeable. “Kami mencoba mengambil bagian-bagian dari sistem fashion yang kami suka” ujar Karlsson.
Selama beberapa tahun belakangan Karlsson telah membangun reputasi terhadap desain-desainya. Seperti sepatu bot kaki ayam Kooky yang dikenakan Doja Cat pada MTV Awards 2021.
“Saya tidak selalu ingin mendesain sesuatu dengan maksud untuk menjadi memeable, dan itu sebenarnya merupakan diskusi batin yang saya lakukan dengan diri saya sendiri” lanjut Karlsson.
Karlsson mengatakan bahwa dirinya merupakan desainer konseptual, dengan arti Karlsson benar-benar memikirkan konsep yang cukup dalam pada desain-desainya. Karlsson ingin menyuguhkan sesuatu yang out of the box. Sebuah konsep yang menarik dan belum pernah dilihat sebelumnya.
“apakah saya melakukan ini karena saya pikir itu akan menjadi viral atau karena itu adalah sesuatu yang saya dukung sebagai sebuah desain?” dia menambahkan. Meskipun dia tidak ingin sesuatu yang dirancangnya selalu menjadi memeable atau “berhasil di media sosial”, pertunjukan runway Avavav di Milan Fashion Week berhasil menciptakan sebuah momen dan membuat viral media sosial.
Sumber : Vogue, Hypebeast & Instagram(Beate.Karlsson)
Look lengkap Avavav SS23: Instagram @Beate.Karlsson